Jumat, 18 Juni 2010

"AJAL (Batas Hidup)"

"Innalillahi wa inna ilaihi ro'jiun"

"kenapa bisa?" tanyaku pada wanita separuh baya yang ada di seberang telpon.

"Kecelakaanq, nak." aku kaget mendengar berita yang baru saja kudengar beberapa menit yang lalu dari tanteku.

Katanya adik sepupuku Meninggal Dunia. Tak dapat kusangka secepat itukah dia pergi. Padahal baru saja dia menyelesaikan Ujian Akhir Nasionalnya di SMA.

"kasihan dia, belum sempat ia mengenyam rasanya duduk di bangku kuliah". ucapku lirih

"Jhie, tak ada yang dapat mengetahui kapan ajal itu menghampirinya, kapan tangan malaikat izrail mendekapnya dan kapan ia akan kembali kepada Tuhannya". renungku

Begitulah yang namanya ajal datangnya tak dapat kita duga, kedatangannya pula tak dapat kita tolak, tak dapat kita majukan atau mundurkan barang sesaat karena Allah SWT telah berfirman dalam
Al Qur'an Surah Al-A'raaf: 34)

"Dan setiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila ajal telah datang kepada mereka, sedikitpun mereka tidak akan mampu memundurkannya barang sesaat dan juga tak dapat memajukannya."

Allah telah mengatur batas hidup hambanya di dunia seperti yang telah jelaskan dalam surahnya di atas. Kita sebagai hamba-Nya tak pernah tahu kapan batas hidup kita???
 
Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan diri menghadapi "AJAL"...

Agar kita siap dan ikhlas mengembalikan Milik-Nya...

Kamis, 17 Juni 2010

4 HURUF

4 Huruf...
4 Huruf itu akan Datang Menemui kita,
Pasti, karena Sang Penguasa Alam telah berfirman dalam Kitab-Nya.  

4 Huruf...
4 Huruf itu akan sangat dinantikan,
Bagi mereka yang Merindukan Pertemuan dengan Sang Penguasa Hati dan Jiwa ini.

4 Huruf,
4 Huruf itu akan menjadi Momok yangg Menakutkan,
Bagi mereka yang telah disilaukan oleh Kemegahan Dunia ini.

4 Huruf...
4 Huruf itu akan membuat kita Meneteskan Air Mata,
karena Kehilangan Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Paman, Tante, Kakak, Adik, Suami, Istri, Kekasih, Sahabat bhkn Musuh sekalipun... Ya 4 Huruf itu yang Memisahkan kita dengan Mereka.

Tetapi, 4 Huruf itu yg Membukakan Mata Hati kita bahwa Dunia ini Fana,
Semua ada Batas Waktunya dan Pasti Akan Berakhir...

4 Huruf itu adalah AJAL, karena tidak ada yang lebih dekat dengan kita Selain 4 Huruf itu...

-Jhie-

Jiwa Yang Rindu...

Detik Waktu Teruz Bergulir...

Entah Mengapa Jiwaku Merasakan Kehampaan yg begitu dalam....

Bak satu sudut tanpa cahaya, tanpa udara, tanpa warna...

Tak ada apa2 smuanya gelap, kelam dan hanya sesak yg terasa...

Mengapa... Mengapa... Mengapa DIRIKU seperti ini, Ya Rabb...

Batinkupun Mulai bergejolak...

Memaksa Diri tuk coba selami Jiwa ini...

Dan akhirnya kutemukan satu jawaban...

Ternyata...

Jiwaku Rindu akan Secercah Cahaya DariMU, Ya Rabb...

Cahaya yang akan Terangi langkahku tuk jalani kehidupan yg dipenuhi onak dan duri...

Jiwaku Rindu akan Sebuah Getaran kala kusebut NamaMU, Ya Rabb...

Getaran yang akan menyadarkanku bahwa Hati ini TAK MATI...

Jiwaku Rindu akan Tangisan di tengah Malam...

Tangisan Tentang DIRI ini yang bergelimang dgn DOSA-DOSA...

Jiwaku Rindu akan Diriku Yang Dulu...

Diri Yang tak pernah MenafikkanMU, Ya Rabb

Diri Yang tak pernah Lalai akan kewajibanku...  

Ya Rabb... Diri ini Hina...Diri ini lemah dan tak berdaya... 
Ampuni Diriku...

Ya Rabb...
Penuhi Kerinduan Jiwaku KepadaMU...


-Jhie-

Kamis, 03 Juni 2010

Episode Kehidupan

Episode Kehidupan terus datang silih berganti...
Tak tahu apa yang kan terjadi pada detik... menit... dan jam di hari ini...
Apalagi Esok... Masih menjadi teka-teki...
Jawabnya belum bisa terjamah oleh fikir dan nurani...

Kadang Bahagia berubah menjadi Kesedihan yang teramat sangat Menyakitkan Batin...
Terkadang juga Tangis memilukan menjadi gelak canda tawa lukiskan Kesenangan Hati...
Kadang Benci menjelma menjadi Cinta yang Melankolis...
Ataupun sebaliknya Cinta berubah wujud menjadi Benci laksana Iblis yang Menakutkan...
Kadang Ketegaran menjadi Rapuh bak ranting yang patah seketika, jatuh ke tanah tak dapat utuh kembali...
Tetapi, terkadang pula Kelemahan menjadi Spirit yang kuat dalam pencapaian Mimpi dan Asa...

Seperti itulah Episode Kehidupan... Samar tak dapat diterka...
Manusia hanya bisa melakonkan peran dalam setiap Episode yang telah dicatat oleh Sang Penulis Skenario Hidup...
Hingga tiba masa Episode itu Tamat...
Dan tak ada lagi season kedua tentang kehidupan Manusia itu di tempat fatamorgana ini...

-Jhie- 

Ya Allah... Izinkan aku...

Ya Allah...

Di malam hening ini aku terjaga dari bunga-bunga tidurku...

Seketika itu aku teringat akan tentang-MU...

Sudah lama aku tak bercengkrama dengan-MU...

Rasanya aku telah menjauh dari-MU...


Ya Allah...

Masih adakah pintu Magfirah itu untuk hamba yang hina dina seperti aku...


Ya Allah...

Jika masih ada pintu maaf itu, Izinkanlah aku mengetuknya kembali...


Izinkanlah aku kembali merasakan sejuknya wajahku kala kubasuh dengan air suci-MU...


Izinkanlah aku kembali bersimpuh diatas sajadah yang terbentang...


Izinkanlah aku kembali bersenandung dengan ayat-ayat suci-MU nan indah...


Izinkanlah aku kembali memintal doa dan harapan untukku dan orang-orang terkasih...


Dan...


Izinkanlah aku ya Allah memohon keselamatan ibu pertiwi ini dari azab dan murka-MU...


Agar kelak...

Tak ada lagi Jerit Tangis...

Dan Rintihan Kesakitan terdengar...


Tak ada lagi Luka-Luka menganga... Mayat-Mayat tergeletak...

Serta Puing-Puing bangunan yang porak poranda terlihat dipelupuk mata ini...


Ya Allah...
Ampuni kami...Sayangi kami...Selamat kami di Dunia dan Akhirat-MU...

Amin Ya Rabbal Alamin...

-Jhie-

Ingat...

Apa yang Membuatmu Angkuh Wahai Manusia???

Terlahir ke Dunia atas Kehendak Penciptamu...

Tanpa sehelai kain yang membungkus Jasad lahirmu...

Apakah Wajah Tampan nan Rupawan atau Cantik nan Mempesona, yang Engkau Banggakan???

Ingat, itu Anugrah dariNYA...

Apakah Cerdas... Pintar... Atau keintelektualan diri, yang Engkau andalkan...

Ingat, itu nikmat dariNYA...

Apakah Pangkat... Jabatan... Atau Harta berlimpah, yang Engkau agung2kan...

Ingat, itu Rezeki dariNYA...

Sesungguhnya Engkau hanya Peminta"...

Karena dalam setiap doa yang teruntai engkau hanya bisa meminta padaNYA...

Sebenarnya Engkau Miskin dan papah...

Karena Engkau tak akan memiliki apa-apa tanpa IzinNYA...

Ingat...

Sekejap Segalanya bisa lenyap tak berbekas...

Jikalau Sang Pemilik Abadi Jagad Raya ini...

Murka akan keangkuhanmu...

-Jhie-  

Sebuah Nama

Terpahat dalam bingkai bernama Qalbu...

Disana Lekat terpatri Sebuah Nama, yang telah menjadi Prasasti dalam hidupku...

Kala Rapuh menyerbu...

Kala dosa membatu...

Kala khilaf membisu...

Dan kala isak itupun tersedu...

Hanya DIA yang terhela lewat hembus nafasku...

Nama itu aku rindu disetiap sujudku...

Tak mau DIA layu dalam Qalbu...

Tak ingin DIA berlalu bersama sang Waktu...

Karena nama itu sangat berarti dalam hidupku...

Sungguh, Dialah Sebuah Nama yang akan kutuju...



-Jhie-

...bila engkau tahu...

Bila engkau tahu Dunia ini hanya sementara,

mengapa engkau masih menenggelamkan dirimu di dalam kesenangan semu...


Bila engkau tahu segala yang ada di Langit dan di Bumi ini adalah Milik-NYA,

mengapa engkau masih sombong dengan apa yang bukan milikmu...


Bila engkau tahu dirimu akan kembali Pada-NYA,

mengapa engkau masih takut melepaskan harta benda, pangkat dan jabatan serta orang-orang yang engkau kasihi...


Dan Bila engkau tahu Ampunan-NYA sangatlah besar,

mengapa engkau masih berkawan dengan dosa-dosamu dan Enggan mengetuk pintu Taubat-NYA...


Sampai kapan engkau akan berpikir???

-Jhie-  

Kisah Nabi Musa dengan seorang penzina & dosa meninggalkan shalat wajib!!!

haaaaaaaaaaaa... Leganya paman google telah membantu aku menemukan apa yang selama ini kucari... Jhie, suka baca kisah ini karena penuh hikma... (especially for my self...^_^) mudah2an teman-teman juga bisa memetik hikma dari kisah ini ya...

LET'S TO READ...


Kisah Nabi Musa dengan seorang penzina.

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan
terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia
berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat
hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di
tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya
yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak
hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi
Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk
salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus
merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, “Wahai Nabi
Allah.
Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji
saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa a.s. terkejut.
“Saya takut mengatakannya.”jawab wanita cantik. “Katakanlah jangan
ragu-ragu!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, “Saya… telah berzina.

“Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu
meneruskan,
“Dari perzinaan itu saya pun…lantas hamil. Setelah anak itu
lahir,langsung saya… cekik lehernya sampai… tewas,” ucap wanita
itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia
mengherdik, “Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah
tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”… teriak
Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu,
hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk
keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia
tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau
dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah
menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya?
Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.
Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi
Nabi Musa.

Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang
wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa
yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah
yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?” Maka
Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada
Jibril. “Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang
nista itu?”

“Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” tanya Musa kian
penasaran.”Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
menyesal.
Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi
untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk
untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi
Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan
tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa
sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia
seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah
menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-
Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-
sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah
itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti
mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan – KH
Abdurrahman Arroisy)

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat
lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-
Qur’an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam
Ka’bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang
meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya,
maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub
adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari,
sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di
dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita penzina dan dua hadis Nabi,
mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk
melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah. Tolong sebarkan
kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta,
astaghfiruka wa atuubuilaiik.